nusakini.com--Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Taruna Merah Putih (TMP), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bersatu menggalang dana untuk Palestina. 

Ketua Umum KADIN Indonesia, Rosan P. Roeslani, menyatakan kegiatan dengan tema "Bersatu untuk Kemanusiaan Save Palestine" ini berawal dari rasa keprihatinan. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata. 

"Saudara kita di Palestina membutuhkan bantuan dana, uluran tangan," ucap Rosan di Kunstkring Paleis, Jakarta Pusat, kemarin.

Rosan berharap acara ini dapat memberi semangat kepada rakyat Palestina meskipun jumlah sumbangan tidak signifikan. Dana Rp 2,2 miliar yang terkumpul dari acara ini, kata dia, langsung diserahkan kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Taher Ibrahim Hammad.

"Tadi ternyata partisipasi lumayan besar dan mereka terpanggil dan langsung ikut berpartisipasi," jelas Rosan. 

Acara yang dihadiri ratusan orang ini juga dihadri Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, fungsionaris KADIN, TMP dan HIPMI. Hadir juga sejumlah pengusaha dan aktivis seperti mantan Ketua Umum HMI Arif Rosyad Hasan dan Mantan Ketua Umum GMKI Ayub Parengkuan. 

Acara juga disertai dengan pertunjukan dari komunitas Dhamakara. Dalam pertunjukan ini dipertontonkan kepedulian rakyat Indonesia kepada warga Palestina. 

Dalam tempat yang sama, Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait mengatakan pada saat Presiden Soekarno, ada dua blok besar dunia, yaitu Blok AS dan Blok Rusia. Posisi Indonesia pun jelas tidak memihak pada blok manapun sebab politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif.  

Indonesia malah membuat gerakan baru, yaitu Gerakan Non-Bok. Pun demikian dalam hal Palestina, Indonesia tidak berpihak pada negara manapun melainkan berpihak pada nilai-nilai kemanusian yang universal. 

"Saya disini bersama Ketua Umum KADIN Pak Rosan P Roeslani maupun Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia memiliki latar belakang yang berbeda, suku dan agama yang berbeda. Namun untuk Palestina kami memiliki komitmen dan visi yang sama. Kita bersatu untuk Palestina. Palestina mempersatukan kita," kata Maruarar. 

Dia mengutip salah satu amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945 yakni melawan segala jenis penjajahan.  

"Penjajahan di muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadialan," pungkasnya. (p/ab)